Pedas mantap, itu yang terbayang jika melihat atau mendengar kata Cabe Rawit alias Cengek dalam bahasa Sunda. Saya sendiri paling suka makan cengek ini langsung dengan bala-bala atau bakwan. Aromanya ngangenin pedas nya mantap.
Untuk urusan campuran bumbu, cengek juga menjadi bahan pokok yang selalu diusahakan tersedia di dapur. Dari hal tersebut muncul ide untuk menanam cengek sendiri ya hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan dapur. Al hasil cengek jadi tanaman yang sering ada di pot menjadi tanaman tupang sari. Jadi kalau sy tanam jeruk atau buah tin di dalam pot misalnya, cengek bisa ikut ditanam juga.
Namun yang paling mudah ternyata buang sampah dapur yang berupa sisa-sisa potongan sayuran dan bubu ke kebun, jika kebetulan menggunakan cengek biasanya biji cengek ini mudah tubuh begitu saja tanpa perlu perawatan. Sampah lainnya yang ikut dibuang jadi pupuk untuk cengek itu sendiri. Jika dibandingan dengan cengek yang ditanam di pot kadang cengek yang dikebun yang berasal dari sampah dapur malah lebih kelihatan subur. Mungkin karena akarnya lebih leluasa menjelajah tanpa dibatasi seperti yang ditanam di pot.
Beberapa bumbu lain sudah pernah kami coba dan mudah untuk ditanam seperti lengkuas dan sereh. Yang agak sulit berkembang bumbu seperti jahe dan kencur. Namun baru-baru ini sy lihat di rumah teman, jahe bisa tumbuh bagus di dalam pot. Siap-siap mencoba menanam jahe di pot.
Post a Comment
Post a Comment