Bulutangkis : Indonesia Terpuruk di New Zealand Open 2015

Ada yang sedikit janggal kalau mengingat tanaman Labu Siam ini. Mengenal lama dan mudah ditanam tapi jarang sekali mengkonsumsinya. Disebut bosan juga tidak karena jarang mengkonsumsi. Disebut tidak enak juga tidak tepat karena jika memasak Labu Siam ini biasanya tidak tersisa/terbuang. Kami memasaknya jika ada yang mengingatkan entah dari video orang yang demo memasak, teman yang ngobrol dll.

Di beberapa tempat terutama diperkotaan sepertinya tanaman ini salah satu tanaman yang menjadi primadona karena bisa membantu mengurangi dehidrasi akibat udara panas. Biasanya jika berkunjung ke saudara yang berada di Kota, Labu Siam menjadi rebutan. Walau cuma kebagian dua buah Labu mereka seperti senang sekali.

Tak banyak olahan yang biasanya kami lihat. Memang cukup dioseng saja sudah enak dimakan. Kami paling sering merebus Labu Siam yang tua. Rasanya manis dan sedikit pulen.

Oh iya jika ingin merasakan enaknya Labu Siam ini cobalah konsumsi Labu Siam yang berasal dari batang yang layu. Yang hampir mati karena putus oleh serangga atau tidak sengaja kepotong saat melakukan stek daun. Biarkan dulu tetap ditempat ya sampai benar-benar layu. Lalu buahnya petik fan rebus. Rasanya itu manis dan pulen.